Minggu, 07 Maret 2010

Nabi Muhammad SAW dan Peranannya Dalam Masyarakat Arab

A. Muhammad dan Peranannya

Muhammad SAW mempunyai kedudukan yang sangat baik di kota kelahirannya. Beliau memperoleh kepercayaan dan kecintaan masyarakat. Akan tetapi sekarang beliau menghadapkan penduduknya kepada sesuatu yang sangat tidak mereka senangi. Beliau menghadapkan dirinya sendiri kepada permusuhan orang-orang yang keras kepala dari tokoh-tokoh masyarakatnya. Orang-orang Qureisy mulai menempuh jalan permusuhan dan menjauhkan diri dari kebenaran. Rasulullah SAW pun menempuh jalannya sendiri dan terus mengajak manusia supaya beriman kepada Allah. Dengan lemah-lembut beliau menerangkan ajaran-ajaran Islam kepada mereka, dan membela kebenaran dakwah.

Yang pertama dikerjakan oleh Rasulullah untuk menampilkan syiar Islam ialah membangun masjid, tempat melaksanakan sholat dan doa-doa. Menurut riwayat, Rasulullah SAW membangun masjid beliau ditempat unta beliau berhenti pada saat kedatangan beliau di Madinah yaitu di Mirbad. Masjid selesai dibangun dalam bentuk yang amat sederhana. Lantainya terbuat dari kerikil dan pasir, atapnya terbuat dari pelepah dan daun kurma dan tiang-tiangnya terbuat dari batang kurma.

Rasulullah SAW menjadikan tali persaudaraan sebagai ikatan perjanjian yang nyata, bukan hanya sekedar ucapan yang tak berarti. Perasaan mengutamakan kepentingan bersama dalam suka maupun duka amat menyatu dengan semangat persaudaraan, sehingga kehidupan masyarakat dipenuhi dengan teladan mulia. Dalam hal hubungan muslim dengan non muslim, Rasulullah telah menetapkan aturan-aturan yang sangat toleran. Siapapun yang beranggapan bahwa Islam adalah agama yang tidak bisa menerima prinsip hidup berdampingan dengan agama lain berarti dia telah salah memahami Islam atau termakan omongan pihak lain.




B. Periode Mekah dan Perkembangannya

Sejak di kumpulkan ke tengah padang di kaki bukit safa dan penjamuan Banu Hasyim yang gagal itu, timbulah rasa kurang senang dan amarah di dalam hati kaumnyadan penduduk Mekah kepada Nabi, dan mulailah Nabi serta pengikutnya menerima ancaman dan aniaya yang semakin bertambah kejam.

Mulanya mereka hanya mencemooh dan mengejek saja tetapi setelah mengetahui terdapat beberapa orang baik-baik dam terkemuka tertarik dan menjadi pemeluk agama Islam, mereka pun mulai menghalang-halangi agama itu dan menyiksa Nabi serta para pengikutnya. Seperti ketika Nabi sedang Sholat, kemudian datangtlah Abu Djahal membawa batu besar yang hendak di timpakannya ke atas kepala Nabi. Dan penyiksaan kepada pengikutnya seperti Bilal yang di siksa dengan cara di ikat lehernya lalu di lempar batudan setelah itu di telentangkan di ataspasir yang di apit dengan batu-batu besar.

Karena Nabi melihat semua pengikutnya di aniaya, sehingga menjadikan Nabi merasakan kesedihan yang tak terkira, lalu Nabi menasihatkan pengikutnya supaya pergi ke negeri Habsyi untuk mencari perlindungan.

Ketika Islam berumur enam tahun, berimanlah dua pahlawan arab yang sangat di segani orang yaitu Hamzah dan Abdul Mutalib dan Umar Bin Khattab. Sejak keduanya masuk Islam, barulah orang-orang berani beribadat di Ka’bah.
Namun pada tahun 616 M terjadi perjanjian sahifah yang akhirnya terjadi pengasingan Bani Hasyim pada suatu lembah dekat Mekah yang diapit oleh dua bukit curam selama tiga tahun, dimana dalam pengasingan itu menderita kesengsaraan. Kemudian nabi menyuruh hijrah ke Habsyi untuk kedua kalinya.

Tidak lama setelah pengasingan itu, Abu Thalib meninggal dunia dan ketiga hari setelah Abu Thalib meninggal, tiba-tiba Khadijah itu pun wafat pula. Hal ini menjadikan lebih leluasanya kaum musrikin menganiaya Nabi dan pengikutnya.
Pada malam 27 hari bulan rajab tahun ke 11 dari kenabianketika Nabi berusia 52 tahun terjadilah sebuah perjalanan yang sangat mashur dan mengagumkan yaitu Isro dan Mi’raj. Namun sejak kejadian Isro dan Mi’raj selalu di penuhi cemooh dan tertawaan sehingga Nabi lebih menunjukan penyiarannya kepada orang-orang yang dari tempat lain.
Ketika Nabi bertemu dengan enam orang kaum Chazradj dari Madinah di bukit Akabahyang akhirnya mereka memeluk agama Islam serta tidak langsung Islam menjalar ke Madinah.

C. Periode Madinah dan Pembentukan Pemerintah

Lantaran di Mekah itu para sahabat Nabi semakin lama semakin menderita dan sengsara, maka Nabi menyuruh sahabat-sahabatnya hijrah ke Madinah. Di sana merekia di terima dengan baik oleh saudara-saudaranya yang seagama. Akhirnya yang tinggal hanya Nabi, Abu Bakar dan Ali.

Setelah sahabat-sahabat Nabi habis pindah ke Madinah, orang-orang Qurais pun mengadakan pertemuan untuk membunuh Nabi. Setelah hari tengah malam dan udara gelap, keluarlah Nabi, kemudian ia pun berjkalan menuju ke sebuah goa di bukit Tsaur, kira-kira 5 km dari Mekah. Di sanalah Nabi bersembunyi selama beberapa hari.
Alangkah besar hati Abu Bakar ketika Nabi mengatakan kepadanya, bahwa ia akan menemani dalam perjalanan.Dan akhirnya yang di temui orang-orang Qurais, hanya Ali yang di tempat tidurnya.Berita Nabi berangkat dari Mekah itu pun sangat cepat tersiarke Madinah dan di sambut dengan lagu yang sangat indah dan merdu.

Ketika sampai di tengah padang kepunyaan Bani Salim Bin Auf, Nabi dan kaum Muslimin pun mel;aksanakan sholat jum’at yang pertama. Dengan di dahului pidato tentang nasihat-nasihatnya yang penting dan ringkas. Setelah itu berangkat masuk kota di iringi orang banyak.

Hal pertama yang di lakukan Nabi di Madinah adalah mendirikan masjid yang di beri nama Bahbur Bahmah, artinya pintu rahmat. Pada Masjid itu di buat semacam beranda yang beratap untuk tempat tinggal kaum Muhajirin yang miskin dan tidak berumah tangga.Selain itu permusuhan antara aus dan chazraj telah berakhir dan di gantikan persaudaraan yang rapat di bawah kalimat Tuhan.

Di madinah terdapat keturunan kaum Yahudi dan untuk menjaga keamananmaka di buat perjanjian perdamaian. Namun terdapat orang yang bermuka dua ( munafik ) seperti Abdullah Bin Ubay.

Kedudukan kaum Muslimin semakin lama semakin terancam dari segala pihak baik dari golongan kaum Qurais, maupuin orang Yahudi dan kaum munafik. Sehingga turunlah wahyu dari Tuhan yang memberi izin mengangkat senjata untuk mempertahankan diri dan agama. Kaum Muslimin tidak boleh memulai perselihan dan tidak boleh melewati batas-batasperi kemanusiaan, karena Islam didirikan untuk menegakan keadilan yang sempurna.
Semenjak mendapat izin berperang, maka mulailah Nabi Muhammad mengatur penjagaan dan pertahanan Islam dari segala serangan yang mungkin datang. Dan mulailah terjadi perang, misalnya perang badar, pereng ghadfan, perang uhud, perang canda dsb.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar